Generasi Shohabat adalah
orang-orang yang terbina Iman dan Islamnya secara langsung oleh Rosululloh. Maka
kualitas mereka sudah terjamin dan wajib menjadi rujukan bagi generasi
berikutnya hingga hari kiamat. Dan menjadi kesesatan jika menyelisihi mereka.
Ijma shohabat adalah ma’sum meskipun
secara perorangan mereka tidaklah ma’sum.
Ketika keyakinan
mereka pada satu
masalah terbagi atas lebih dari satu, maka kita harus mengikuti salah satunya
dan tidak boleh menentukan keyakinan mutlak atas yang lainnya.
Alloh berfirman :
“Dan barangsiapa yang menentang Rosul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang
mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke
dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali”.
(QS. An Nisa’ [4] : 115)
Orang-orang
mukmin yang dimaksud dalam ayat ini adalah
generasi Shohabat. Al Hafizd Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang ayat diatas
menulis “Dengan kata lain jika ia menempuh jalan yang menyimpang itu, maka Kami
memberikan balasan yang setimpal kepadanya misalkan dengan menjadikan baik pada
permulaannya dan kami menghiaskannya untuk dia sebagai istidroj (daya pikat
kearah kebinasaan).
Rosululloh bersabda :
“Aku wasiatkan kepada kalian (mengikuti)
para shohabatku, lalu orang-orang sesudah mereka, kemudian generasi setelah
itu… Barangsiapa yang menghendaki keluasan surga, maka berpegang teguhlah
dengan jama’ah”
(HR. Tirmidzi no.
2172, Imam Ahmad dalam Musnadnya 1/114, Ibnu Majah no. 2363, Ibnu Hibban no.
7254, serta dishohihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al Hadits Ash Shahihah no. 431)
Yang dimaksud
dengan Jama’ah adalah generasi shohabat dan dua
generasi setelah mereka.
Juga ada alasan lain mengapa mengikuti jalan shohabat
adalah merupakan jalan yang benar sebagaimana Rosul bersabda :
“Alloh tidak akan pernah mengumpulkan ummat
ini diatas kesesatan”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok 1/115-117)
Maka cukuplah dengan menempuh jalan para shohabat dan
berpegang teguh dengannya kita akan berada diatas jalan yang lurus dalam
beragama Islam dan sebaliknya merupakan kesesatan yang jauh jika kita
menyelisihinya. Mudah-mudahan kita selalu dalam hidayah Alloh dalam menempuh
jalan yang lurus.
Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment