“Ada Seorang
laki-laki datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sambil berkata
“Beritahu
aku tentang sebuah amalan yang dapat mendekatkanku kepada surga dan
menjauhkanku dari neraka. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam
bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menyambung
hubungan dengan orang-orang yang memiliki ikatan rahim denganmu”.
Ketika Lelaki itu berbalik,
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda “Apabila dia berpegang teguh pada apa yang diperintahkan kepadanya maka dia akan masuk surga”. Didalam riwayat Ibnu Abi Syaibah disebutkan dengan redaksi “Apabila dia berpegang teguh kepadanya maka dia akan masuk surga”
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda “Apabila dia berpegang teguh pada apa yang diperintahkan kepadanya maka dia akan masuk surga”. Didalam riwayat Ibnu Abi Syaibah disebutkan dengan redaksi “Apabila dia berpegang teguh kepadanya maka dia akan masuk surga”
Ketika awal penciptaan Nabiyullah
Adam ‘alaihi salam, Nabi Adam ‘alaihi salam tinggal di surga sampai suatu
ketika beliau memohon kepada Allah seorang pendamping, maka dikabulkan
permohonan beliau dengan diciptakannya seorang wanita bernama Hawa.
Syaithon yang dengki kepada Nabi
Adam bersiasat untuk menyesatkan Nabi Adam dan Istrinya, hingga mereka berdua
diusir dari surga turun ke dunia. (Lihat QS. Thoha : 120-121)
Hingga saat ini kita sebagai
keturunan Nabi Adam ‘alaihi salam sekaligus umat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memiliki tujuan
kepulangan ke surga sebagai kampung halaman kita. Maka sudah seharusnya kita membekali diri kita
masing-masing untuk menempuh perjalanan kehidupan ini dengan hal-hal yang
mendekatkan kita dengan jalan menuju surga dan menjauhi jalan menuju neraka.
Sedangkan syaithon, iblis, jin kafir, dan manusia-manusia yang menjadi hamba
syaithon memiliki tujuan yang terbalik, mereka menyibukkan diri dengan bekal
menuju neraka dan menjauhi jalan menuju surga.
“Banyak Jalan Menuju Roma” begitu kata pepatah bijak,
demikian juga banyak jalan menuju surga yang Allah sediakan bagi kita sebagai
manusia yang sudah mengikrarkan diri sebagai Hamba Allah yang tunduk dan patuh.
Allah Yang Maha Tahu tentang diri manusia menetapkan jalan-jalan yang sesuai
dengan kemampuan kita untuk menuju surga, sebagai contoh adalah hadits Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam tadi yang menyebut 4 jalan untuk menuju surga dan menjauhi neraka.
1.
Beribadah kepada Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Allah azza wa jalla sebagai Pencipta alam semesta yang
mengungguli segala sesuatu hanya layak untuk menempati posisi tertinggi dalam
hal penghambaan dan peribadahan dari makhluk-makhluk-Nya. Oleh karena itu kita
sebagai hamba-Nya diharamkan untuk menyandingkan atau menyekutukan dengan
sesuatu yang lain yang disebut dengan Syirik. Seorang ‘alim bernama
Lukmanul Hakim menasihati anaknya agar tidak sekali-kali menyekutukan Allah
azza wa jalla (Lihat QS.Lukman:13). Dosa syirik adalah dosa terbesar yang
sangat Allah azza wa jalla benci dan tidak akan mendapat ampunan-Nya (Lihat QS.
An Nisa:48).
2. Mendirikan Shalat Wajib
Untuk
mewujudkan penghambaan dan ketundukan kita kepada Allah azza wa jalla, maka
disyariatkanlah sholat. Ada yang wajib sebanyak 5 waktu dalam sehari dan ada
juga yang sunnah sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya sesuatu yang paling dulu
dihisab pada hamba adalah shalatnya. Jika shalat itu baik maka ia telah menang
dan sukses. Jika shalatnya rusak maka ia telah merugi".. (HR. An Nasa'i). Sholat juga merupakan pembeda antara
orang beriman dengan orang kafir.
3.
Menunaikan Zakat
Perintah
menunaikan zakat seringkali disejajarkan dengan perintah sholat (Lihat QS. Al Baqarah
: 110). Zakat adalah ibadah yang menyucikan harta sekaligus jiwa orang yang
menunaikannya (Lihat QS. At Taubah : 103). Zakat menyembuhkan penyakit pelit
yang diderita seseorang. Zakat juga merupakan potensi besar bagi kesejahteraan
dan kemakmuran karena zakat adalah syariat bagi pemerataan dan keadilan sosial.
Oleh karena itu Khalifah Abu Bakar As Sidiq radiallahu anhu memerangi orang
yang menolak membayar zakat meskipun orang itu mengerjakan sholat.
4. Menyambung Silaturahim
Manusia
diciptakan oleh Allah azza wa jalla memiliki ketergantungan kepada manusia
lain, sehingga mustahil manusia bisa hidup sendiri tanpa pengaruh orang lain.
Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menyuruh kita untuk bersilaturahim.
Silaturahim memiliki dua pengertian, yang pertama adalah “Tali persaudaraan
sesama muslim” yang kedua adalah “Tali persaudaraan yang terikat dengan
hubungan darah”. Silaturahim akan memberikan banyak manfaat, salah satunya
adalah melancarkan rezeki dan memanjangkan usia seperti hadits Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam “Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan
dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahim)
(HR. Muslim)
Demikianlah 4 tuntunan Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam kepada kita agar sukses hidup di dunia dan bahagia kelak
di surga serta dijauhkan dari neraka. Semoga kita dapat bersama-sama mewujudkan
langkah-langkah nyata untuk membekali diri menuju surga Allah azza wa jalla
yang penuh dengan kenikmatan.
Amiin Ya Rabbal ‘alamin..
Wallohu 'alam
No comments:
Post a Comment