Tuesday, May 15, 2012

KEBAHAGIAAN vs SENGSARA


Jika ditanya “Apa anda ingin bahagia?” Jawabnya pasti “YA” dan jika ditanya “Apa anda ingin sengsara” Jawabnya pasti “TIDAK”. Semua manusia ingin bahagia dan benci dengan kesengsaraan, tapi uniknya meski mereka ingin bahagia tapi dalam kehidupannya justru mengambil jalan yang mengantarkan kepada
kesengsaraan, mereka juga justru berbuat segala hal yang mengakibatkan mereka sengsara. Lalu jalan manakah yang berujung bahagia dan jalan manakah yang berujung sengsara? Alloh Jalla wa ‘Ala telah gambling mengajarkan dan menginformasika jawaban itu dalam rangkaian wahyuNya dalam Al Quran maupun Sunnah.

Allohu ta’ala berfirman :

 “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”(QS. Al A’rof [7] : 96)


 “Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?” (QS. Al A’rof [7] : 97)


 “Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?” (QS. Al A’rof [7] : 98)


 “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’rof [7] : 99)


1
 
Alloh menjanjikan dengan janji yang pasti dan tak akan mungkin Alloh mengingkari janjiNya bahwa jika suatu kaum beriman dan bertaqwa dengan mengerjakan ketaatan dan menjauhi larangan Alloh berupa hal-hal yang haram, maka akan dilimpahkan atas mereka berkah dari langit dan bumi dengan segala nikmatnya berupa hujan, tanaman-tanaman yang subur, hasil bumi yang bermanfaat dan segala bentuk kebaikan lain yang sangat banyak. Akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah pengingkaran besar-besaran terhadap ayat-ayat Alloh dan kemaksiatan yang terang-terangan dilakukan secara terus-menerus dan bersama-sama. Alloh pun telah memperingatkan kepada kaum yang durhaka bahwa ada ketetapan yang lain yang akan terjadi jika suatu kaum durhaka kepada Alloh yaitu azab yang Alloh timpakan secara tiba-tiba ketika mereka sedang lelap tidur atau ketika mereka sedang lalai dalam kesibukan dunia di siang hari sebagaimana Kaum Nuh, kaum ‘Aad, kaum Tsamud, Fir’aun, Qorun dan masih banyak lagi fakta tentang kebinasaan kaum yang durhaka kepada Alloh.

Alloh pun sudah mengabarkan kepada kita bahwa ada suatu kaum yang mereka beriman dan imannya bermanfaat bagi mereka maka Alloh jauhkan mereka dari azab di dunia dan  Alloh berikan mereka kesenangan di dunia.
Sebagaimana Alloh berfirman :


 “Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu”. (QS. Yunus [10] : 98)

Hasan Al Bashri rohimahulloh pernah mengatakan bahwa “orang-orang beriman mengerjakan amal-amal ketaatan sedang hati mereka dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir (dari azab Alloh), sedangkan orang-orang yang durhaka berbuat maksiat dengan penuh rasa aman (dari azab Alloh)”.

Maka jelaslah sudah mana jalan yang berbuah bahagia dan mana jalan yang berujung sengsara. Tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti jalan kebahagiaan yang sudah ditetapkan oleh Allohu Robbul ‘alamiin dengan ketaatan total kepadaNya.

Wallohu ‘alam.


No comments:

Post a Comment