Jika ditanya “Apa anda ingin bahagia?” Jawabnya pasti “YA” dan jika ditanya “Apa anda ingin
sengsara” Jawabnya pasti “TIDAK”. Semua
manusia ingin bahagia dan benci dengan kesengsaraan, tapi uniknya meski mereka
ingin bahagia tapi dalam kehidupannya justru mengambil jalan yang mengantarkan
kepada
kesengsaraan, mereka juga justru berbuat segala hal yang mengakibatkan mereka sengsara. Lalu jalan manakah yang berujung bahagia dan jalan manakah yang berujung sengsara? Alloh Jalla wa ‘Ala telah gambling mengajarkan dan menginformasika jawaban itu dalam rangkaian wahyuNya dalam Al Quran maupun Sunnah.
kesengsaraan, mereka juga justru berbuat segala hal yang mengakibatkan mereka sengsara. Lalu jalan manakah yang berujung bahagia dan jalan manakah yang berujung sengsara? Alloh Jalla wa ‘Ala telah gambling mengajarkan dan menginformasika jawaban itu dalam rangkaian wahyuNya dalam Al Quran maupun Sunnah.
Allohu ta’ala berfirman :
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”(QS. Al A’rof [7] : 96)
“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu
merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu
mereka sedang tidur?” (QS. Al A’rof [7] : 97)
“Atau apakah penduduk negeri-negeri itu
merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari
sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?” (QS. Al A’rof [7] : 98)
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab
Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’rof [7] : 99)
|
Alloh pun sudah mengabarkan
kepada kita bahwa ada suatu kaum yang mereka beriman dan imannya bermanfaat
bagi mereka maka Alloh jauhkan mereka dari azab di dunia dan Alloh berikan mereka kesenangan di dunia.
Sebagaimana Alloh berfirman :
“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota
yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala
mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang
menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka
sampai kepada waktu yang tertentu”. (QS. Yunus [10] : 98)
Hasan Al
Bashri rohimahulloh pernah mengatakan bahwa “orang-orang
beriman mengerjakan amal-amal ketaatan sedang hati mereka dalam keadaan takut,
bergetar, dan khawatir (dari azab Alloh), sedangkan orang-orang yang durhaka
berbuat maksiat dengan penuh rasa aman (dari azab Alloh)”.
Maka jelaslah sudah mana jalan yang berbuah bahagia
dan mana jalan yang berujung sengsara. Tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti
jalan kebahagiaan yang sudah ditetapkan oleh Allohu Robbul ‘alamiin dengan
ketaatan total kepadaNya.
Wallohu ‘alam.
No comments:
Post a Comment