Tuesday, May 15, 2012

TUNTUTAN DAKWAH


Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat?
Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. .”(QS. At Taubah [9] : 38)



Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. At Taubah [9] : 39)


Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
(QS. At Taubah [9] : 40)

Al Hafidz Ibnu Katsir rohimahullohu ta’ala menjelaskan perihal kaum muslimin yang lebih memilih tinggal di tempat mereka daripada pergi memenuhi seruan Alloh untuk berjihad pada perang Tabuk. Terlebih pada waktu itu bersamaan dengan waktu musim panen  sehingga menjadikan kaum muslim pada saat itu banyak yang lebih memilih tinggal daripada ikut berjihad. Dalam konteks permasalahan terkini maka ayat ini adalah teguran dan ancaman bagi kaum muslimin yang lebih memilih kehidupan dunia daripada memenuhi seruan Alloh dan RosulNya. DAKWAH! Seruan dakwahlah yang kini menggema ke setiap hati kaum muslimin yang menyadari dan meyakini bahwa solusi pertama dan utama dalam meniti jalan keselamatan di dunia dan akhirat kelak adalah DAKWAH. Dan sebagaimana Alloh mengancam kaum muslimin yang tidak ikut berjihad pada perang Tabuk maka begitu juga dengan kaum muslimin yang tidak memenuhi seruan untuk berdakwah.

Sungguh Alloh ta’ala Maha Kuat dan Sebaik-baik pembuat makar (tipu daya) maka Ayat ini tidak berarti sama sekali bahwa Alloh butuh partisipasi manusia dalam menegakkan agamaNya. Alloh tegaskan bahwa Dia lah satu-satu nya yang menolong agamaNya ketika Rosul SAW dan Abu Bakar ra bersembunyi dalam gua ketika musyirikin Mekah memburu mereka. Alloh lah yang telah Kuasa menolong 2 orang hambaNya yang bertawakkal hanya kepadaNya. Ketika Abu Bakar merasa kuatir akan bahaya yang akan menimpa Rosul jika mereka sampai ketahuan berada didalam gua. Abu Bakar berkataSeandainya salah seorang dari mereka memandang ke arah kedua telapak kaki mereka niscaya mereka dapat melihat kita berada dibawah merekatapi Rosul menghibur sahabatnya itu dengan mengatakan “Wahai Abu Bakar..Apa dugaanmu tentang dua orang sedangkan yang ketiganya adalah Alloh? Janganlah bersedih, Alloh bersama kita!”

Berapa banyak musuh-musuh Alloh yang hancur dalam kekuasaan Alloh tanpa bantuan manusia seorangpun. Seperti yang dialami Nabi Isa as, yang Alloh selamatkan dari upaya pembunuhan. Begitu juga Alloh lah yang telah menghancurkan tentara Abrahah ketika pasukan gajah itu hendak menghancurkan Ka’bah. Alloh lumat mereka bagaikan daun-daun yang dimakan ulat dengan perantara rombongan burung ababil yang melempari mereka dengan batu panas. Tenggelamnya fir’aun dan tentaranya ketika mengejar Nabi Musa as dan pengikutnya pun bukti bahwa Alloh sekali-kali tidak butuh pertolongan hambaNya tapi Dia lah satu-satunya Yang Maha Kuasa menolong hamba-hambaNya yang teguh dalam iman dan tulus dalam tawakkal hanya kepada Alloh.
Maka tidak ada sedikitpun kerugian bagi Alloh jika manusia tidak menyambut seruan Nya, tapi justru manusialah yang sangat merugi ketika melalaikan seruan Alloh ta’ala.

Dalam ayat lainpun Alloh memperingatkan kita untuk berhati-hati terhadap kemaksiatan yang dilakukan manusia.


Artinya :Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
(QS. Al Anfal [8] : 25)

Dalam ayat ini Alloh mengancam jika manusia telah berhenti dari usaha dakwah maka siksa Alloh akan merata kepada seluruh manusia, baik ahli maksiat ataupun ahli ibadah. Rosul SAW pun telah telah memerintahkan untuk berdakwah dan memperingatkan untuk tidak meninggalkan dakwah dalam haditsnya


Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah dia mencegah dengan tangannya, dan jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika masih tidak mampu juga maka dengan hatinya, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Imam Muslim dari Abu Huroiroh rodhiallohu ‘anhu)


Demi Tuhan Yang jiwaku berada dalam genggaman kekuasaannya, kalian benar-benar harus memerintahkan kepada kebajikan dan melarang perbuatan munkar atau Alloh benar-benar dalam waktu yang dekat akan mengirimkan kepada kalian suatu siksaan dari sisiNya, kemudian kalian benar-benar berdoa tetapi Dia tidak mengabulkannya bagi kalian.”
(HR. Imam Ahmad dari Hudzaifah ibnul Yaman rodhiallohu ‘anhu)

Maka pilihannya hanya 2, BERDAKWAH atau MENANGGUNG SIKSA!
Bergerak dengan keyakinan penuh kepada Alloh bahwa :

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
(QS. Al A’rof [7] : 96)

No comments:

Post a Comment